Kamis, Agustus 13, 2015

KETIKA SI BUNGSU KULIAH

Selasa 11 Agustus 2015 menjadi hari yang tak dapat kami lupakan. Hari itu adalah hari dimana kami melepaskan si bungsu, Arin,  untuk kuliah di IPB. Proses menuju kemandirian kini dimulai. Ada beragam rasa berkecamuk di hati. Antara senang, sedih, khawatir bercampur jadi satu. Tapi dengan mengucap bismillahi tawakaltu 'alallah...kami meninggalkan si bungsu di kampus tempat dia akan merajut cita-citanya....
Dimulai dari keberangkatan kami berempat, pada hari Minggu tanggal 9 Agst 2015 pk.05.00 WIB dari Stasiun KA Pekalongan. Kami naik KA Majapahit menuju Jatinegara. KA Majapahit adalah KA kelas ekonomi namun ber-AC.
Meski demikian, harga karcis bervariasi mulai Rp 135 rb, 160 rb, 190 rb dan 205 rb. Harga karcis ada kaitannya dengan posisi gerbong KA. Semakin mahal harga karcis berarti semakin nyaman gerbongnya. Biasanya gerbong yang murah posisinya dekat lokomotif atau paling belakang. Pk.10.00 WIB kereta sampai di Jatinegara, tepat 5 jam perjalanan. Kami mampir dulu di rumah Om Toha/Lek Suci dekat TMII.
Ada hikmah di balik sebuah peristiwa. Hikmah yang dapat kami ambil dengan diterimanya si bungsu di IPB adalah, kami dapat mempererat hubungan kekeluargaan dengan keluarga Jakarta yang selama ini jarang terjalin karena kesibukan. Di rumah Om Toha/Lek Suci sudah hadir putera/i nya yang menyambut kami dengan hangat sekali. Kami melihat ada kebahagiaan terpancar di wajah mereka dengan kehadiran kami. Alhamdulillah...akhirnya kami sekeluarga dapat bersilaturahim, meneruskan kembali apa yang dilakukan oleh alm. ayah kami dulu.
Setelah bercerita ngalor ngidul, sorenya kami melanjutkan perjalanan ke Bogor diantar Fifi anak Om Toha/Lek Suci yang tinggal di Bogor.
Setelah istirahat semalam, esoknya diantar sopir pribadi Fifi, kami menuju IPB untuk menghadiri pertemuan orangtua dengan IPB. Bogor di senin pagi sungguh macet luar biasa. Kami akhirnya mencari jalan tikus untuk melewatinya. Alhamdulillah pk.08.30 kami sampai di IPB. Ada persaan haru bercampur bangga dan syukur ketika memasuki gerbang IPB.
Perasaan itu semakin terasa, manakala menyimak paparan Sekretaris Institut tentang IPB. Kami merasakan adanya nuansa kekeluargaan yang sangat kental di kampus ini.
Hari kedua di IPB, diisi dengan kegiatan registrasi sebagai mahasiswa baru. Alhamdulillah prosesnya lancar. Usai registrasi kami mencari barang keperluan untuk Arin. Setelah barang-barang yang diperlukan sudah didapat, kami mengantar Arin ke Asrama. Inilah saatnya kami harus meninggalkan si bungsu di asrama. Ya, karena sore itu pula kami harus ke Gambir untuk kembali ke Pekalongan. Ada perasaan berat melepas...Aku dekap erat-erat...tak sanggup berkata-kata,....doaku dalam hati: Ya Allah, aku pasrahkan anakku ini kepada penjagaan-Mu. Ditangan Mu lah segala kekuasaan dan Engkaulah Maha Pemelihara.. Selamat tinggal anakku... Allah senantiasa akan menjagamu...Semoga sukses dalam meraih cita-cita...doa kami senantiasa menyertaimu.