Kini Retno telah menikah dengan pria pilihannya Aris Setiawan, pemuda asal Ngawi. Ijab Qobul berjalan lancar, meski Udin kakak Retno agak terlarut emosi ketika menikahkan adiknya. Mungkin dia teringat kepada ayah ibunya yang telah meninggal. Dari upacara pernikahan tadi ada yang patut saya sampaikan di sini. Pak Ghozali (Kepala SMK Muhammadiyah Pkl) yang menjadi khotib nikah menyampaikan bahwa dalam membina rumah tangga, kita harus meneladani Rasulullah SAW. Keluarga Rasulullah adalah contoh keluarga yang sakinah, mawaddah wa rohmah (SaMaRa).
Ada 5 hal yang dapat diteladani untuk menjadi keluarga SaMaRa, yaitu:
1. Mendekatkan diri kepada Allah, karena Allahlah tempat kita menyembah dan meminta. Jika kita dekat kepada Allah, maka tak ada persoalan yang tak terselesaikan.
2. Menafkahi keluarga dari hasil yang halalan thoyyiban. Makanan yang halal dan thoyib akan membuat anak isteri tumbuh menjadi orang-orang yang sehat jasmani dan rokhani.
3. Manajemen ekonomi keluarga yang baik. Seimbang antara pemasukan dan pengeluaran. Jika
pengeluaran lebih banyak dari pemasukan, dapat dipastikan keluarga tersebut tidak tentram.
4. Ciptakan suasana belajar di rumah. Terutama belajar tentang ilmu agama. Membiasakan t
tadarus bersama adalah contoh yang baik.
5. Ciptakan komunikasi yang baik dalam keluarga. Nampak sepele tapi berat melaksanakannya.
Resepsi pernikahan dilaksanakan siang harinya pk. 12.00 di Gedung PPIP Pekalongan. Banyak handai tolan yang hadir ikut berbahagia dan memberikan ucapan selamat kepada pasangan baru ini.